Kata orang, hidup ini layaknya roda kehidupan. Kadang berada di atas,
kadang berada di bawah. Ada pula yang bilang hidup ini seperti ombak di
pantai. Kadang tenang, namun tak jarang pula menghantarkan gelombang
yang begitu kencang. Apa pun perumpamaan manusia terhadap kehidupan ini,
intinya adalah hidup ini takkan setenang air di dalam kolam. Akan ada
goncangan-goncangan, hambatan-hambatan, dan ujian-ujian yang
bermacam-macam bentuknya.
Terkadang manusia seringkali merasa tidak mampu untuk menghadapi
cobaan-cobaan hidup. Bahkan banyak pula yang tak menyadari bahwa semua
nikmat dan semua ujian itu hanya berasal dari satu sumber. Semua itu
berasal dari pemilik seluruh jiwa-jiwa manusia dan penguasa seluruh
hati-hati manusia, yaitu Allah, Sang Maha Kuasa. Parahnya, ada juga yang
menyesali diri sendiri, menganggap nasib diri terlalu sial, sehingga
tak pernah mendapatkan kebahagiaan dalam hidup.
Ujian-ujian yang mendatangi di setiap detik kehidupan selalu
ditanggapi dengan ketidaksabaran, keluh kesah, dan ketidakikhlasan. Tak
jarang mungkin di antara kita merasa terlalu dibebani dengan
amanah-amanah, merasa hanya diri sendiri yang diberi ujian, sedang orang
lain bisa bersenang-senang, dan ada juga yang justru berhenti dan tidak
mau lagi berbuat karena merasa terlalu lelah, fatigue, dan kecewa.
Belum lagi kondisi lingkungan, keluarga, dan teman-teman yang seringkali
cuek, tidak perduli, dan sibuk dengan urusan masing-masing.
Dulu, seorang teman pernah bilang, kalau merasa diri sedang
mendapatkan ujian yang begitu berat, berbaik sangkalah kepada diri
sendiri dan kepada Allah. Ingat bahwa Allah selalu menurut persangkaan
hamba-Nya. Anggap saja saat diuji dengan berbagai masalah, anda sedang
dalam masa ujian layaknya anak sekolah. Untuk bisa naik tingkat, harus
ada ujian untuk menguji kesiapan. Makin tinggi tingkat, makin tinggi
pula level kerumitan ujian yang diberikan. Percayalah, kalau anda
berhasil menghadapi ujian ini, anda akan berhasil naik tingkat di mata
Allah, menjadi mukmin sejati. Allah tidak akan memberikan suatu ujian
sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Kalau Allah saja yakin kita mampu,
masa kita sendiri tidak yakin dengan kemampuan diri?
Buat saudara-saudaraku yang saat ini sedang diuji oleh Allah, apapun
bentuk ujian itu, bergembiralah dan bersabarlah. Bergembira karena ujian
berarti Allah masih peduli dan sayang kepada kita, untuk itu ia
memberikan ujian agar kita lebih kuat, lebih bijak, dan lebih mulia.
Allah ingin kita menjadi lebih baik di hadapan-Nya. Setelah itu,
bersabarlah karena sesungguhnya kesabaran akan membuahkan ketenangan
jiwa, kekuatan hati, dan sungguh Allah selalu bersama orang-orang yang
sabar. Bersabarlah, karena Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang
beriman, justru manusia lah yang seringkali meninggalkan sang
penciptanya.
*disadur dari buku “La Tahzan!”
Sumber:
http://www.eramuslim.com/oase-iman/ujian-untuk-menjadi-lebih-mulia.htm#.UMXXZKwTnIU
Senin, 10 Desember 2012
Ujian Menjadi Lebih Baik
04.54
No comments
0 komentar:
Posting Komentar